Sabtu, 27 Agustus 2011
Kamis, 25 Agustus 2011
Sus Kering Keju lanjutan ....
Sebenarnya kuker yang satu ini tidak masuk dalam daftar kue Lebaran yang akan saya bikin untuk tahun ini. Tetapi karena ada 2 orang pembaca blog yang menulis komentar bhw sus yg dia bikin gagal, akhirnya saya mencoba kembali untuk membuat kuker ini.
Traaaraaa....seperti biasanya, kue sus mengembang dengan baik. Saya berusaha untuk mengambil foto kue yang sedang berada didalam oven tetapi anda tahu sendiri deh ya, tidak mudah untuk mendapatkan gambar yang jelas dan tajam krn ada pancaran lampu dari dalam oven dan terhalang oleh kaca oven.
Persiapkan bahan kue, ikuti petunjuk yang tertulis ( resep ada di Label Kuker ). Jika adonan sudah teraduk atau tercampur dengan lembut dan merata, masukkan adonan ke dalam piping bag atau dpt menunggu sebentar hingga adonan tidak terlalu lembek/hingga adonan agak dingin. Cetak adonan sesuai selera. Panaskan oven sekitar 200°c , panggang adonan.
Saat adonan mengembang, akan mengeluarkan keringat. Saat proses spt ini mohon oven jangan dibuka krn akan menyebabkan adonan mengempes. Oven dpt dibuka jika warna kue sdh kuning kecoklatan secara merata. Loyang dpt dikeluarkan dari oven. Turunkan suhu oven hingga 130°c, panggang kembali kue sus hingga kering.
Selamat mencoba kembali...semoga sukses...
Selasa, 23 Agustus 2011
Bikin Kuker aaaaahhhhh.....
Mungkin sejak minggu lalu para ibu dan kaum wanita sudah sibuk bergaul dengan mixer dan oven, demikian juga dengan saya. Hanya saja kali ini saya tidak ingin membuat banyak kue karena sayaaaang....lemak² yang sudah sedikit terkikis selama menjalankan puasa tidak mau kembali lagi dunk.
So...jadi saya hanya membuat beberapa jenis kuker saja, yang kira² disukai oleh semua anggota keluarga. Kue nastar saya hilangkan dari daftar karena hanya saya nanti yang akan memakannya. Yang teratas adalah Kaastengels, untuk kuker yang ini saya sdh membuat adonan kedua kalinya karena yang pertama sudah habis. Sengaja saya hanya membuat 1 adonan karena kami lebih menyukai kuker yang rasanya masih fresh. Kalau kuker habis dan ada yg minta dibuatkan kembali, akan dengan senang hati saya melakukannya, hanya saja harus disediakan bahan²nya...rugi la yauu...*lagipelit.com*:).
Dari hasil pengamatan, jika anda menggunakan parutan keju cheddar sebagai hiasan diatas adonan Kaastengels, kuker akan menghasilkan warna yang bagus saat dipanggang karena keju ini mempunyai warna kuning yg kuat tetapi keju ini sangat mudah meleleh.
Lalu saya juga mencoba menggunakan keju Gouda (midle old) sebagai hiasannya, ternyata keju ini tidak mudah meleleh dan mempunyai tekstur yang bagus hanya saja warnanya agak pucat jika dibandingkan dengan warna keju cheddar.
Sekarang terserah anda akan memakai keju yang mana, tetapi untuk adonan saya sarankan untuk memakai keju cheddar.
Lalu daftar kuker yang kedua adalah Almond Lemon Lidah Kucing. Kuker ini sengaja dibuat karena ada sisa putih telur dari pembuatan Kaastengels .
Kemudian untuk sisa putih telur yang ada akan saya buat kuker Kokos Makronen.
Bagaimana dengan anda....semoga sukses dengan acara baking kuker-nya....
Rabu, 17 Agustus 2011
Banana Walnut Muffin
Kebetulan di pojokan dapur masih tersisa 3 buah pisang ambon yang sudah sangat ranum. Ingin digoreng menjadi pisang keju rasanya sudah tidak mungkin lagi karena pasti pisangnya menjadi lembek. Akhirnya setelah surfing diinternet, saya melihat resep muffin yang sangat mudah dan menurut yang sudah pernah mencobanya memang cukup moist.
Segera saya buka lemari tempat menaruh bahan² kue, syukur...semua bahan ada disana. So...tunggu apa lagi...langsung dicoba ajalah. Rasanya cukup enak dan cocok sebagai teman saat berbuka puasa nanti. Resep diambil dari sini .
Bahan:
1 butir telur uk besar (saya pakai 2 butir uk sedang)
3 buah pisang ranum, hancurkan
100 gr gula pasir
70 gr butter, cairkan
1 sdt baking powder
1 sdt baking soda
1/2 sdt garam
200 gr tepung terigu, ayak
100 gr kacang walnut ( sisihkan 12 butir sbg hiasan, sisanya di cincang kasar)
Cara membuat:
1. Kocok sebentar telur, lalu masukkan gula, kocok rata sampai agak sedikit mengembang.
2. Masukkan pisang yang sudah dihancurkan ke dalamnya, aduk rata.
3. Campur tepung terigu, garam, baking soda dan baking powder. Masukkan sedikit demi sedikit ke dalam adonan telur, aduk rata.
4. Tuang butter cair, aduk rata. Terakhir masukkan kacang walnut cincang, aduk rata.
5. Tuang adonan ke dalam loyang muffin (dapat dialasi dgn paper cup atau olesi loyang dgn butter dan taburi tepung). Letakkan kacang walnut utuh diatas setiap adonan. Panggang dalam oven dgn suhu 170-180°c hingga matang.
Komentar:
- Rasa muffin memang cukup enak, apalagi saat masih hangat. Biasanya si abang jarang mau mencoba muffin tetapi kali ini dia mau mencobanya. Katanya lain kali kalau membuat utk dia minta diberi sedikit kayu manis bubuk...seeeep deh.
Atau jika anda suka dapat pula dimasukkan coklat chips...pasti tambah enak deh. Dapat pula anda memakai 4 butir pisang atau menambahkan sirup pisang atau aroma pisang. Krn walaupun sdh memakai 3 buitr pisang yang ukurannya sedang ternyata aroma pisang tidak terlalu kuat, padahal tadinya saya khawatir aroma pisang akan terlalu kuat.
Rabu, 10 Agustus 2011
ALMOND LEMON LENGUA de GATO
Beberapa minggu lagi kita akan menghadapi hari Raya Idul Fitri. Biasanya kaum wanita terutama ibu rumah tangga mulai memikirkan kue² apa saja yang ingin mereka persembahkan kepada keluarga tercinta. Biasanya kebanyakan kuker atau cake menggunakan kuning telur dan menyisakan banyak putih telur. Disini saya memberikan salah satu alternatif resep kuker yang menggunakan putih telur.
Nama lain dari cookies ini adalah Almond Lemon Lidah Kucing. Menurut cerita katanya resep lidah kucing awalnya berasal dari negara Spanyol, yang kemudian dibawa ke daerah jajahannya seperti negara philipina atau amerika latin lainnya (jika salah mohon dikoreksi). Jika didilihat dari rasanya, mengingatkan saya akan Almond Tuiles. Ya...bisa dikatakan orang Perancis punya Tuile aux Amande, orang Spanyol punya Lengua de gato.
Di negara Indonesia sendiri cookies ini cukup dikenal dan digemari, bahkan ada banyak variasi misalnya adonan ditambah dengan parutan keju atau jenis lainnya. Bisa jadi resep ini masuk ke negara kita melalui negara philipina (pulau Sulawesi). Tadinya saya ingin membuat original Lengua de Gato tetapi karena saya melihat masih ada stok almond bubuk dan almond slice, akhirnya tercipta ide membuat cookies ini. Resep saya modifikasi lagi sesuai dengan selera dan bahan² yang ada.
Tekstur lidah kucing ini lain dari lidah kucing yang biasa kita kenal, tidak keras, lebih renyah dan ringan. Para lansia tidak perlu takut untuk menggigit cookies ini, demikian juga putra-putri tercinta. Cookies dapat dinikmati begitu saja, dapat juga bersama seporsi ice atau juga kopi maupun teh panas.
Bahan:
125 gr butter, suhu ruangan
85 gr gula halus (jika suka agak manis, bisa ditambahkan jumlahnya)
80 gr tepung terigu
20 gr tepung maizena
25 gr Almond bubuk
1/3 sdt parutan kulit jeruk lemon (cari yg organik)
60 ml putih telur
sedikit vanili
seujung pisau garam
Hiasan: almond slice
Cara mmebuat:
1. Kocok butter dan gula halus hingga lembut dan mengembang.
2. Masukkan putih telur, vanili, garam dan parutan kulit jeruk, kocok rata
3. Masukkan campuran tepung dan almond bubuk, sedikit demi sedikit, aduk rata.
4. Masukkan adonan ke dalam piping bag, potong ujung piping bag. Bentuk adonan seperti jari kemudian beri potongan almond atau dapat pula menggunakan loyang lidah kucing. Panggang dalam oven dengan suhu 150-160 °c hingga matang. Setelah itu di-angin²kan cookies diatas cooling rak. Setelah itu masukkan kedalam toples.
Nama lain dari cookies ini adalah Almond Lemon Lidah Kucing. Menurut cerita katanya resep lidah kucing awalnya berasal dari negara Spanyol, yang kemudian dibawa ke daerah jajahannya seperti negara philipina atau amerika latin lainnya (jika salah mohon dikoreksi). Jika didilihat dari rasanya, mengingatkan saya akan Almond Tuiles. Ya...bisa dikatakan orang Perancis punya Tuile aux Amande, orang Spanyol punya Lengua de gato.
Di negara Indonesia sendiri cookies ini cukup dikenal dan digemari, bahkan ada banyak variasi misalnya adonan ditambah dengan parutan keju atau jenis lainnya. Bisa jadi resep ini masuk ke negara kita melalui negara philipina (pulau Sulawesi). Tadinya saya ingin membuat original Lengua de Gato tetapi karena saya melihat masih ada stok almond bubuk dan almond slice, akhirnya tercipta ide membuat cookies ini. Resep saya modifikasi lagi sesuai dengan selera dan bahan² yang ada.
Tekstur lidah kucing ini lain dari lidah kucing yang biasa kita kenal, tidak keras, lebih renyah dan ringan. Para lansia tidak perlu takut untuk menggigit cookies ini, demikian juga putra-putri tercinta. Cookies dapat dinikmati begitu saja, dapat juga bersama seporsi ice atau juga kopi maupun teh panas.
Bahan:
125 gr butter, suhu ruangan
85 gr gula halus (jika suka agak manis, bisa ditambahkan jumlahnya)
80 gr tepung terigu
20 gr tepung maizena
25 gr Almond bubuk
1/3 sdt parutan kulit jeruk lemon (cari yg organik)
60 ml putih telur
sedikit vanili
seujung pisau garam
Hiasan: almond slice
Cara mmebuat:
1. Kocok butter dan gula halus hingga lembut dan mengembang.
2. Masukkan putih telur, vanili, garam dan parutan kulit jeruk, kocok rata
3. Masukkan campuran tepung dan almond bubuk, sedikit demi sedikit, aduk rata.
4. Masukkan adonan ke dalam piping bag, potong ujung piping bag. Bentuk adonan seperti jari kemudian beri potongan almond atau dapat pula menggunakan loyang lidah kucing. Panggang dalam oven dengan suhu 150-160 °c hingga matang. Setelah itu di-angin²kan cookies diatas cooling rak. Setelah itu masukkan kedalam toples.