Minggu, 23 April 2017

Sambal Teri Hijau


Belum pernah saya memasak daging atau ikan dengan basis cabai hijau. Ceritanya saat menginap dirumahseorang  teman saya disuguhi masakan nasi merah dengan lauk teri sambal hijau serta Palu Mara ( agak mirip seperti pindang ikan Bandeng orang Betawi). Tadinya saya cenderung ingin mencoba Palu Mara, karena saya baru mendengar nama masakan ini. Tetapi rupa²nya mata saya lebih terpesona dengan sambal teri hijau.

Dengan memohon maaf kepada tuan rumah, saya menambah beberapa kali masakan sambal teri hijau yang ditutup dengan mencoba masakan Palu Mara. Akhirnya karena penasaran, saya membuat sambal teri sendiri dirumah. Ada 2 versi untuk membuat sambal ini yaitu, cabai hijau segar yang langsung diulek kasar dan satunya yaitu cabai hijau dan beberapa bumbu dikukus terlebih dahulu. Untuk sementara saya memilih yang terakhir, yaitu versi yang dikukus.

Jika cabai anda kukus, warna cabai akan berubah , tidak hijau segar lagi. Kalau dari rasa menurut saya enak. Lain kali akan saya coba dengan cabai hijau tanpa dikukus.

Bahan:
200 gr ikan Teri ukuran sedang
250 gr cabai hijau ( silahkan jika ingin lebih)
2 bawang bombay ukuran kecil, kupas ( bisa pakai bawang apa saja)
2 siung bawang putih, kupas
2 sdm perasan air jeruk Lemon atau Nipis
garam dan gula secukupnya
minyak untuk menggoreng secukupnya

Cara membuat:
1. Bersihkan ikan Teri dari kepalanya, lalu cuci bersih dan ditiriskan.
2. Sementara itu kukus cabai hijau, bawang bombay dan bawang putih
3. Ulek cabai dan semua bawang secara kasar
4. Panaskan wajan, goreng ikan Teri sampai harum ( tidak perlu terlalu kering), angkat.
5. Tumis bumbu halus dengan minyak yang tersisa hingga harum, beri gula, sedikit garam dan air jeruk. Kemudian masukkan teri yang sudah digoreng, kecilkan api, aduk rata dan cicipi.







Selasa, 11 April 2017

Bistik Lidah Sapi


Berhubung dirumah hanya saya sendiri yang berani makan lidah sapi, akhirnya lidah sapi saya olah menjadi 2 menu. Salah satunya yaitu Bistik Lidah. Mungkin sekitar 25 tahun yang lalu pertama kali saya makan lidah sapi saat diundang makan oleh seorang teman. Setelah itu tidak pernah sama sekali.
Karena penasaran, akhrinya saya mencoba memasaknya.
Cara merebus Lidah sapi sudah saya tulis di posting sebelumnya. Untuk resep bistik lidah, saya dapatkan dari adik tercinta.

Bahan:
1 Lidah Sapi yang sudah direbus
750 ml kaldu lidah sapi (dari hasil rebusan)
1 butir bawang bombay, kupas dan iris memanjang
3-4 sdm kecap manis
1 sdt kecap asin
5-6 sdm saus tomat
seujung pisau parutan biji pala
1/3 sdt lada halus
1 butir cengkih
garam secukupnya
1-2  sdm butter/margarine

Cara membuat:
1. Potong² lidah Sapi dengan ketebalan sekitar 0,5 cm atau sesuai selera
2. Panaskan wajan, goreng lidah sapi sebentar hingga agak sedikit kecoklatan. Angkat, letakkan ditempat yang hangat (misalnya dalam oven).
3. Tumis bawang bombay denga sisa minyak yang ada di wajan hingga harum, lalu tuang saus tomat, kecap manis dan asin serta bumbu halus lainnya, aduk rata. Setelah itu tuang kaldu lidah sapi. Masak hingga tercampur rata, cicipi apakah rasanya sudah sesuai selera. Masak hingga kuah agak sedikit mengental atau jika dapat pula anda beri sedikit tepung maiznea yang sudah dicairkan dengan sedikit air.
4. Sajikan Bistik Lidah dengan setup sayuran yang anda inginkan.




Selasa, 04 April 2017

Merebus Lidah Sapi dan menyimpan Kaldunya

Terus terang belum pernah saya memasak Lidah Sapi dan seumur hidup juga baru 1x mencoba sepotong Lidah Sapi dan itu juga sudah sangat lama sekali dan diberi oleh seorang teman. Entah kenapa tiba² saya tertarik untuk mencoba memasaknya.

Ternyata kebanyakan orang di Indonesia merebus Lidah Sapi dengan menggunakan panci presto.  Sedangkan dari informasi luar negeri ( Jerman), mereka memasak dengan cara biasa, awalnya dimasak dengan api besar hingga mendidih setelah itu dengan api kecil minimal sekitar 2 jam. Keuntungannya, air dan aroma kaldu Lidah Sapi jadi lebih terasa dan bisa kita simpan/bekukan sebagai saus jika kita membutuhkannya.

Di Europa, kebanyakan Lidah Sapi yang dijual di tukang daging agak diolah sedikit dengan garam. Keuntungannya adalah, jika direbus warna Lidah Sapi tetap berwarna merah muda (bukan abu²). Saya lebih memilih memasak lidah sapi dengan proses rebus biasa ( tanpa panci presto).

Cara Merebus Lidah Sapi:
1-2  Lidah Sapi segar
1-2 sdt Lada Hitam (butiran)
beberapa irisan biji pala
1 butir Cengkeh
3-4 butir bawang bombay
Garam secukupnya

Cara merebusnya:
1. Cuci bersih Lidah Sapi, buat beberapa keratan di beberapa bagian, lalu masukkan ke dalam panci dan tuang air hingga menutupi lidah sapi. Rebus bersama butiran Lada hitam, cengkeh dan biji pala. Gunakan api besar hingga mendidih, lalu kecilkan api sambil ditutup (agak dibuka sedikit). Jika ada busa² yang mengambang, dapat anda bersihkan supaya warna kaldu tetap jernih.
2. Bersihkan kulit bawang bombay yg terlihat kotor, kemudain cuci.Maksud kenapa kulit bawang tidak dikupas semuanya, agar nanti kulit bawang yang tersisa dapat menambah warna kaldu agak terlihat kecoklatan.
Belah dua bawang bombay dan dipanggang sebentar diwajan hingga tercium aroma wangi dan berwarna kecoklatan, matikan api. Masukkan bawang bombay ini dan berikan juga garam kedalam rebusan lidah.
3. Jika sudah direbus selama 2 jam, cicipi apakah rasa air kaldu sudah sesuai selera. Kemudian untuk mengetes apakah Lidah sapi sudah matang atau belum, tusuk bagian ujung lidah sapi dengan garpu. Jika garpu mudah lolos berarti lidah sapi sudha matang.
4. Ambil Lidah Sapi yang sudah direbus untuk dibersihkan/lepaskan bagian kulit penutupnya. Biasanya mudah kok mengletekkan kulit lidah sapi, apalagi jika ada keratannya (saya tulis diatas). Setelah itu cuci bersih dan Lidah Sapi dan siap untuk diolah.

Untuk Kaldu
5. Saring air kaldu. Jika ingin dibekukan, dinginkan terlebih dahulu.
6. Jika ingin dituang kedalam gelas/toples selai, caranya sbb:
a. Bersihkan gelas dan tutup selai, sterilkan dengan menuang air panas
b. Rebus kaldu lidah sapi yang sudah disaring hingga mendidih, setelah itu tuang kedalam gelas selai dan tutup dengan rapat. Hati² panas, gunakan sarung tangan atau kain dapur yg tebal untuk menyentuhnya. Balikkan botol selai yang masih panas (air kaldu jangan sampai keluar krn jika keluar berarti anda menutupnya tidak rapat), maksudnya supaya terjadi proses vacuum. Biarkan dgn posisi spt itu hingga botol/gelas dingin.  Air kaldu dapat tahan beberapa bulan dan dapat digunakan sebagai bahan dasar saus.